Daily Archives: Juni 27, 2011

Richard Gere Diharapkan Jadi Duta Borobudur

MAGELANG – Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan dan Ratu Boko Purnomo Siswo Prasetjo menyatakan, pihaknya akan menyambut dan melayani dengan baik kedatangan Richard Gere ke Candi Borobudur.

Dengan harapan Richard Gere bersedia menjadi duta wisata untuk candi ini.

“Karena itu kita akan memberikan pelayanan yang maksimal. Siapa tahu Richard bersedia menjadi duta wisata untuk mempromosikan Candi Borobudur,” kata Purnomo, Minggu (26/6) malam.

Kedatangan Richard Gere, menurut Purnomo, atas undangan Menbudpar dan TWCB untuk mempromosikan wisata Borobudur pasaca erupsi.

Di candi peninggalan Agama Buddha Wangsa Syailendra ini, Richard akan disuguhi makanan khas jawa.

Richard Gere Batal Naik Gajah di Borobudur

MAGELANG – Aktor Hollywood Richard Gere batal naik gajah untuk berkeliling di beberapa desa wisata sekitar Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (27/6).

Direktur PT Tawan Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratuboko Purnomo Siswoprasetjo mengatakan, batalnya acara tersebut karena Richard Gere merasa kurang nyaman dengan banyaknya orang dan media massa.

Pada Senin pagi Richard Gere melakukan meditasi di Candi Borobudur. Dia datang di komplek candi sekitar pukul 04.30 WIB, langsung naik ke atas puncak atau stupa utama Candi Borobudur untuk melihat-lihat pemandangan.

Setelah itu dilanjutkan pradaksina, yakni ritual berkeliling untuk menghormati candi. Usai melakukan pradaksina, Richard Gere melakukan doa bersama yang didampingi sejumlah bhiksu serta istri dan anaknya. Usai berdoa, Richard Gere melakukan meditasi sebentar di depan stupa utama Candi Borobudur.

Rencananya Richard Gere menanam pohon bodhi di zona I pelataran Candi Borobudur. Rencana itu tidak jadi dilaksanakannya.

Purnomo mengatakan, rencana semula usai meditasi di Candi Borobudur, Richard Gere juga akan mengunjungi Candi Mendut dan Pawon, namun rencana itu juga batal.

Aktor Hollywood Richard Gere Temui Presiden SBY di Istana Merdeka

JAKARTA – Aktor Richard Gere, yang juga peraih Golden Globe Award, bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (26/6/2011).

Pada Senin 27/6/2011, Gere, yang juga pemimpin International Campaign for Tibet ICT akan melakukan ritual “Peace Walk” jalan damai. Dalam ritual ini, Gere akan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali sambil membacakan parita-parita.

Gere berada di Indonesia atas undangan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Selama di Indonesia, Gere, yang juga pendiri Tibet House, sebuah pusat kebudayaan Tibet di New York, dijadwalkan akan mengunjungi Candi Borobudur.

Ketika bertemu Presiden, Gere, yang membawa serta istri dan anaknya, didampingi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Pada pertemuan yang berlangsung selama satu jam, Kepala Negara dan Gere membicarakan kegiatan kemanusiaan.

“Pak Richard mengatakan, jika ada acara kemanusiaan yang besar, dia bersedia dilibatkan,” kata Jero ketika dihubungi para wartawan, Minggu (26/6/2011).

Presiden, kata Jero, juga senang bertemu dengan Gere. Keduanya juga sempat berbincang-bincang mengenai seni. Jero mengatakan, kehadiran Gere di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air.

Gere juga diminta menjadi duta besar turisme Indonesia ke dunia internasional. “Saya berharap nanti dia bisa bercerita mengenai Borobudur dan Indonesia. Jadi orang tidak takut datang ke Indonesia,” kata Jero.

Pada Minggu malam, Gere menyaksikan Sendratari Mahakarya Borobudur (The Masterpiece of Borobudur Ballet) yang berlangsung di panggung terbuka Aksobya.

Sementara itu, pada Senin (27/6/2011), Gere, yang juga pemimpin International Campaign for Tibet (ICT) akan melakukan ritual “Peace Walk” (jalan damai). Dalam ritual ini, Gere akan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali sambil membacakan parita-parita (doa-doa agama Buddha).

Richard Gere juga akan mengunjungi Candi Mendut dan Pawon serta desa wisata dengan gajah maupun kereta kuda. Pada Selasa (28/6/2011) pagi terbang ke Bali dan setelah kunjungan di Bali, Richard Gere akan kembali ke negaranya.

Ini Penyebab Turunnya Popularitas SBY

Presiden SBY

JAKARTA – Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menurun. Berdasarkan hasil survei terbaru Lingkaran Survey Indonesia, tingkat kepuasan masyarakat saat ini hanya 47,2 persen.

Menurut peneliti senior LSI, Sunarto Ciptoharjono, setidaknya ada empat hal yeng menyebabkan penurunan tingkat kepuasan masyarakat terhadap popularitas pemerintahan SBY.

Pertama, tidak terselesaikannya sejumlah kasus nasional, seperti kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, bailout Bank Century, kekerasan Ahmadiyah, dan kasus mantan bendaraha umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

Beberapa komunitas, kata dia, kecewa karena kasus-kasus itu belum juga dituntaskan oleh pemerintahan SBY.

Kedua, SBY dinilai terlalu reaktif dalam menyikapi kasus yang menyangkut dirinya. Namun, dia sangat terlambat bereaksi terhadap kasus yang menyangkut rakyatnya. Sunarto mencontohkan kasus SMS ‘serangan’ kepada SBY yang diduga dari Muhammad Nazaruddin. “Bayangkan, SMS beredar hanya hitungan hari langsung reaksi. Bandingkan, kasus TKI dipancung, SBY bereaksi hitungan hari kesekian. Lebih lamban dari reaksi atas SMS,” kata dia.

Contoh lain, kata dia, ‘curhat’ SBY soal gaji presiden belum naik selama tujuh tahun. “Curhat-curhat ini menyumbang turunnya persepsi kinerja SBY.”

Sementara itu, faktor ketiga adalah SBY tak punya operator politik yang kuat. Wakil Presiden Boediono dinilai tak menunjang kecepatan kinerja SBY. Sementara Ketua Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dinilai tak punya power sebagaimana partai lain.

Tidak ada menteri yang menjadi power center untuk mengendalikan menteri lainnya. Staf khusus terkadang jadi pemadam kebakaran kasus besar. “Setgab sendiri tidak begitu efektif. Di dalamnya selalu diwarnai kompetisi internal. Partai yang ada di dalamnya tidak satu suara,” kata dia.

Sedangkan, faktor keempat yang menyebabkan tingkat kepuasan masyarakat menurun disebabkan SBY dianggap tak berdaya di ‘kandangnya’ sendiri. Faktor ini terjadi dalam kasus dugaan suap yang diduga dilakukan Muhammad Nazaruddin dalam pembangunan wisma atlet di Palembang.

“Nazar menolak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Banyak publik menduga Nazaruddin memegang kotak pandora,” kata Sunarto.

“Demokrat memang jadi objek sorotan. Kasus Nazar dianggap sebagai blunder. Mana mungkin SBY berdiri paling depan pemberantasan korupsi. Dalam tubuh partainya ada korupsi.”

Menurut Sunarto, keempat faktor itu saling berkaitan dalam menurunkan popularitas SBY di mata rakyatnya. “Tidak ada faktor tunggal. Semua berperan,” kata dia.

SBY terpilih dengan suara 60,8 persen. Pada awal 2011, popularitasnya menurun menjadi 56 persen. Sedangkan saat ini menjadi 47,2 persen.

LSI: Popularitas SBY Semakin Anjlok

Presiden SBY (Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki)

JAKARTA – Popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam survei kembali anjlok. Sebelumnya, survei IndoBarometer April-Mei 2011 menyebut adanya penurunan tingkat kepercayaan publik terhadap SBY.

Kali ini, Lingkaran Survey Indonesia (LSI) merilis popularitas Presiden yang terpilih dengan 60,8 persen suara tersebut turun di bawah 50 persen.

“Dibandingkan survei sebelumnya, kepuasan atas kinerja SBY turun 9,5 persen dari 56 persen pada Januari 2011 ke 47,2 persen,” kata Peneliti Senior LSI, Sunarto Ciptoharjono, Minggu 26 Juni 2011.

Menurut dia, merosotnya kepuasan terhadap menyebar ke aneka segmen. Kepuasan pemilih kota lebih kecil dibandingkan dengan yang di desa. Di kota 38,9 persen dan di desa 52,5 persen. “Pemilih kota memang lebih punya akses ke informasi dan lebih kritis.”

Sedangkan untuk responden dari segmen pemilih partai, pada pemilu 2009, juga memberi respons berbeda. Tingkat kepuasan terhadap SBY yang terendah adalah pada pemilih Partai Gerindra yaitu 25 persen. Kepuasan tertinggi ada pada pemilih Demokrat dengan angka 50,5 persen.

Sunarto menjelaskan, data survei di lapangan diambil pada 1-7 Juni 2011. Responden dipilih secara acak berjumlah 1.200 yang mewakili 33 provinsi. Wawancara tatap muka dengan margin of error plus minus 2,9 persen.

“Kepuasan atas kinerja SBY sebelum isu pancung Ruyati sudah anjlok menjadi 47,2 persen. Jika survei nasional dilakukan setelah kasus pancung TKI, tingkat kepuasan atas SBY bisa lebih turun lagi. Sebab, isu penderitaan buruh, dan isu ketersinggungan nasionalisme, besar pengaruhnya di publik,” katanya.

Awas, Indonesia Darurat Narkoba

JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar mengkhawatirkan peredaran narkoba di Indonesia yang sudah sangat kronis dan berkategori darurat narkoba. Indonesia, menurut politisi PKS itu, sudah dijadikan sebagai pasar potensial setelah melihat banyaknya orang yang sudah terjerat menjadi pecandu barang haram tersebut.

“Jumlah masyarakat Indonesia sangat besar dan aturannya longgar, dijadikan pilihan pasar oleh para Bandar besar. Bila mau jujur, persoalan narkoba pada bangsa ini sudah kronis, Indonesia sudah darurat nerkoba,” ujarnya, di Jakarta, Minggu (26/6).

Aboe kemudian menceritakan hasil kunjungan kerja ke Komisi III ke LP Nusa Kambangan beberapa waktu yang lalu serta ke Lapas Bali pada bulan sebelumnya. “Bahkan, orang yang sudah masuk penjara pun masih bisa menjalankan bisnis ini, bayangkan seberapa besar pengaruhnya. Pekan kemarin saya ke Nusakambangan, ketika saya tanya persoalan ini, ternyata perdagangan narkoba di LP sudah mendarah daging sehingga sangat sulit untuk diatasi meskipun beberapa kali ganti menteri,” papar Aboe.

Lebih lanjut Aboe merasa bingung dengan sikap pemerintah terhadap narkoba. “Saya tidak habis pikir, katanya, pemerintah getol memberantas narkoba, tapi Mahkamah Agung mengeluarkan SEMA No 04 Tahun 2010 yang membebaskan pengguna sabu di bawah 1 gram, ekstasi di bawah 2,4 gram, heroin dibawah 1,8 gram, kokain di bawah 1,8 gram, ganja di bawah 5 gram, daun koka di bawah 5 gram dan meskalin di bawah 5 gram. Logika mana yang dipakai?” ujar anggota DPR dari Kalsel ini.

Selanjutnya, ia menambahkan, sekarang ini, Presiden Yudhoyono memberikan instruksi untuk mengingkatkan intensitas dan ekstensitas pemberantasan pencegahan penyalahgunaan dan perdagangan gelap narkoba, serta memberikan hukum yang keras untuk para pelaku kejahatan narkoba. Aboe mengutip beberapa instruksi SBY yang disampaikan pada ‘Hari Anti-Narkotika Internasional, Menuju Indonesia Bebas Narkoba 2015’, Minggu (26/6), di Monas, Jakarta.

Namun, Aboe juga mengemukakan, apabila melihat realitanya, sangat wajar apabila instruksi Presiden Yudhoyono dalam pidato itu hanya terlihat sebagai ‘pencitraan’ semata.

Delegasi Indonesia Mundur dari Pencalonan Dirjen FAO

JAKARTA – Delegasi Indonesia akhirnya mundur dari pencalonan Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) ke-37 yang digelar di Roma, Italia. Itu dilakukan setelah pemilihan putaran pertama berlangsung.

Pada putaran pertama, perolehan suara menempatkan Brazil pada posisi teratas dengan 77 suara, disusul Spanyol dengan 72 suara, Indonesia 12 suara, Austria 10 suara, Irak 6 suara dan terakhir Iran 2 suara.

Lantaran hasil tersebut, kandidat dengan perolehan suara terkecil tidak akan disertakan pada proses pemilihan selanjutnya. Iran yang cuma memporoleh dua suara menyatakan mundur. Kemudian, Indonesia pun mengumumkan menarik diri dari proses pencalonan, yang diikuti oleh Irak dan Austria. Penarikan mundur kandidat Indonesia dari pemungutan suara lanjutan disampaikan oleh Menko Kesra, Agung Laksono sebagai ketua delegasi Indonesia.

“Pertimbangan penarikan kandidat Indonesia karena kita berpandangan bahwa dengan perbedaan suara yang cukup jauh antara urutan kedua dan ketiga. Apabila kita mundur sekarang akan terhormat. Selain itu dimungkinkan untuk mendapatkan posisi tawar yang lebih tinggi dengan pihak yang pada akhirnya menang,” kata Agung Laksono dalam keterangan tertulisnya, Minggu 26 Juni 2011.

“Berbagai pertimbangan dan keputusan masih terus dilaksanakan untuk menuntaskan agar misi ini berjalan dengan baik,” tambahnya.

Sementara itu, proses pemungutan suara berlangsung secara secret-ballot, di mana masing-masing Ketua Delegasi dipanggil ke bilik suara untuk menyampaikan suaranya.

Pemilihan sendiri menggunakan sistem satu negara satu suara. Pada perhitungan kertas suara masing-masing wakil utusan dari negara kandidat menjadi saksi.

Dilanjutkan, dengan menyisakan dua kandidat pada pemungutan suara lanjutan, maka persaingan mengarah pada pengelompokan negara-negara utara dan negara-negara selatan.

Menjelang dilaksanakannya pemungutan putaran selanjutnya, negara-negara anggota Kelompok-77 berkumpul dan menyepakati seruan Indonesia agar bersatu dan menyokong Brazil. “Usulan kita disambut hangat oleh Brazil dan negara anggota kelompok-77,” kata Agung Laksono.

Gempa 6,5 SR dan 3 Gempa Susulan Guncang Papua

WAREN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menginformasikan terjadi gempa berkekuatan 6,5 skala Richter, Minggu (26/6/2011) pukul 19.16 WIB, dengan pusat 53 kilometer timur laut Waren, Papua.

Gempa yang berlokasi di 1,96 Lintang Selatan 136,75 Bujur Timur dengan kedalaman 132 kilometer dinyatakan tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa juga berada pada 57 kilometer tenggara Serui Papua, 114 kilometer tenggara Biak Papua, 174 kilometer tenggara Sorendiweri Papua, 3357 kilometer timur laut Jakarta.

GEMPA KEDUA

kurang sejam setelah digoyang gempa 6,5 SR, Papua kembali diguncang gempa. Kali ini, lindu berkekuatan 5,3 skala Richter terjadi di Waren, Papua. Menurut situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Pusat gempa berkekuatan 5,3 skala Richter berada di 78 kilometer sebelah tenggara Waren, Papua. Gempa tersebut terjadi pukul 19.51 WIB atau 21.51 waktu setempat.

GEMPA KETIGA

Setelah gempa susulan pertama, Gempa susulan kedua terjadi di Waren, Papua. Gempa ini berlokasi di 2.38 LS – 136.78 BT Waren, Papua. Menurut BMKG, gempa ini tak berpotensi tsunami.

Pusat gempa berada di 47 km Tenggara Waren, Papua. Gempa berkedalaman 36 km ini terjadi pada pk. 21.51 WIT.

GEMPA KEEMPAT

Informasi yang eightbspezharpalu.wordpress.com himpun dari situs Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Senin (27/6/2011), gempa keempat berkekuatan 5,0 SR terjadi pukul 03.03 WIB di Waren, Papua. Gempa yang terjadi di 2.27 LS dan 136.70 BT dan berada di kedalaman 10 kilometer di bawah laut tersebut tidak menimbulkan potensi terjadinya tsunami.

Indonesia Tanpa Gelar di Djarum Indonesia Open 2011

JAKARTA – Indonesia dipastikan gagal meraih satu pun gelar juara di ajang Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011. Dua wakil Merah-Putih yang melaju hingga final, gagal mengakhirinya dengan gelar juara.

Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang jadi satu-satunya harapan Indonesia meraih gelar juara, harus kandas di tangan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei pada partai terakhir babak final di Istora Senayan, Minggu (26/6/2011) petang. Pasangan yang tengah naik daun ini kalah lewat pertarungan ketat tiga set 20-22, 21-14 dan 21-9.

Dalam pertandingan tersebut, sebenarnya Tontowi/Liliyana tampil baik di game pertama. Meski harus bersusah payah, karena Zhang/Zhao memberikan perlawanan sengit, namun ganda campuran yang jadi juara di Singapura Open, pekan lalu itu berhasil menutaskan perlawana psangan unggulan pertama tersebut dengan skor ketat 22-20.

Menang di game pertama, Tontowi/Liliyana berupaya mempertahankan performa ciamiknya di game kedua. Namun, kali ini permainan mereka tampaknya telah terbaca oleh Zhang/Zao. Pasangan China, yang dikalahkan Tontowi/Liliyana di semifinal Singapura Open tersebut, pun berbalik mengendalikan jalannya pertandingan, sebelum akhirnya merebut game kedua dengan 21-14.

Di game penentuan, Tontowi/Liliyana kian berada dalam tekanan pasangan China yang kian percaya diri. Hasilnya, Zhang/Zao pun sukses membungkus kemenangan 21-9.

Dengan hasil ini, Indonesia pun dipastikan gagal merebut satu pun gelar juara, sama seperti tahun lalu. Sebelumnya, ganda putri Indonesia yang diwakili Vita Marissa/Nadya Melati juga harus tersingkir di final usai dikalahkan pasangan China, Wang Xiaoli/Yu Yang. Sementara tiga nomor lainnya, ganda putra, tunggal putra dan tunggal putri gagal menembus final.

Sementara bagi China, kemenangan Zhang/Nao ini kian menegaskan dominasi ‘negeri tirai bambu’ di olahraga tepok bulu ini. Dari lima nomor yang dipertandingkan dalam turnamen kali ini, China sukses menggondol empat trofi juara (Ganda Putra, Tungal Putri, Ganda Putri dan Ganda Campuran). Satu-satunya gelar yang luput diraih China adalah di nomor tunggal putra, di mana pebulutangkis nomor satu dunia asal Malaysia Lee Chong Wei tampil sebagai juara untuk kali ketiga secara beruntun.

Tekuk Indonesia, Filipina Juara SEABA 2011

Faisal Julius Ahmad

JAKARTA – Hasil mengecewakan kembali harus diterima timnas basket Indonesia dalam ajang South East Asia Basketball Accociation (SEABA) Championship 2011. Timnas Indonesia gagal meraih gelar juara setelah ditaklukkan lawan tangguh, Filipina di laga Final dengan skor telak 89-50.

Dalam laga ini, anak-anak asuh Rastafari Horongbala sebenarnya sempat memberikan perlawanan ketat terhadap dominasi Filipina. Namun, permainan cepat Filipina tidak dapat diredam oleh Xaverius Prawiro dan kawan-kawan.

Memulai laga di kuarter pertama, timnas Filipina langsung memperagakan permainan cepat dan dengan leluasa menerobos pertahanan Indonesia. Berbeda dengan timnas Indonesia yang masih kesulitan menembus pertahanan Filipina. Akhir kuarter pertama, Indonesia tertinggal cukup jauh, 31-10

Masuk kuarter kedua, timnas Indonesia berusaha memperbaiki barisan pertahanannya. Dan terbukti efektif dapat meredam serangan yang dibangun timnas Filipina serta memperpendek selisih skor menjadi 46-27.

Di babak ini dihiasi oleh sejumlah pelanggaran yang dilakukan kedua belah pihak. Selain itu, aksi protes sejumlah para pemain Filipina terkait keputusan wasit pun sempat mewarnai laga. Namun hal ini tidak mengganggu jalannya pertandingan.

Namun memasuki kuarter ketiga, dengan pola serangan yang bervariasi, Filipina kembali mendominasi laga dan memperlebar selisih angka menjadi 67-35. Kondisi serupa juga terjadi kuarter keempat, Indonesia tidak berdaya menghalau serangan Filipina. Laga ditutup dengan skor 89-50 untuk kemenangan Filipina.

Usai laga, asisten pelatih Indonesia, Fictor Roring menuturkan tim Filipina merupakan tim yang matang dan memiliki berpengalaman. “Jujur, terlihat tim yang memiliki persiapan bagus. Filipina telah terbentuk sejak 4 tahun lalu. Dan kami baru 2 bulan,” ujar Fictor.

“Kita bisa belajar dari mereka. Masih banyak hal yang harus dibenahi. Banyak pengalaman berharga dari tim Filipina,” tegas Fictor.